Di hari berikutnya gue masih jelajahi Istanbul, tapi kali ini pengen nyobain ferry—transportasi favorit warga lokal yang sekaligus jadi pengalaman seru buat traveler. Dari hostel di area Sultan Ahmed, gue jalan kaki sekitar setengah jam ke Pelabuhan Eminönü. Buat gue sih aman, karena emang suka jalan, tapi kalau kalian merasa kejauhan, naik tram dari depan Hagia Sophia adalah opsi paling praktis.
Sampai di pelabuhan, gue beli Istanbulkart (warnanya merah), kartu e-money yang bisa dipake buat tram, bus, metro, dan ferry. Kartunya sendiri cuma 50 lira (±Rp30.000), dan tinggal top-up sesuai kebutuhan. Untuk naik ferry reguler, tarifnya cuma 18 lira (±Rp10.000) sekali jalan—murah banget!
![]() |
Kebab Ikan di Istanbul yang jadi favorit gue |
Nah, sebelum naik ferry, gue sempet nyobain kebab ikan Turki street food deket area pelabuhan. Dari luar keliatan biasa aja, cuma gerobak kecil, tapi pas gigitan pertama langsung bikin nagih. Roti pita hangat, dagingnya juicy, sayurnya segar, dan sausnya pas banget. Yang bikin kaget, abang penjualnya nanya, “Spicy or not?” Gue coba jawab “spicy” dengan ekspektasi bakal pedes ala kadarnya, eh ternyata beneran pedes! Lidah langsung kebakar tapi enak banget, bikin makan sambil keringetan di pinggir jalan. Rasanya bener-bener nambahin pengalaman otentik street food Istanbul.
![]() |
Ferry di Pelabuhan Eminönü, Istanbul, Turki |
Nggak lama, ferry dua tingkat datang. Bagian bawah indoor, bagian atas terbuka tanpa atap, cocok banget buat nikmatin pemandangan. Dari atas air, kota Istanbul kelihatan keren: gedung-gedung perkantoran, masjid megah, sampai hotel bintang lima berjajar di skyline. Intinya, gue yang tinggal di sisi Eropa bisa dengan gampang nyeberang ke sisi Asia hanya dengan ferry singkat.
![]() |
Salah Satu Bangunan di Kadıköy, Turki |
Kadıköy
Begitu ferry merapat di Kadıköy, suasananya langsung beda. Kalau Sultan Ahmed dan Eminönü penuh turis dan sejarah, Kadıköy terasa lokal, muda, dan artsy. Di sini banyak café hipster, bar, toko buku indie, pasar tradisional, dan mural street art yang bikin vibes-nya vibrant banget.
Pelabuhannya selalu rame, jadi pintu utama penghubung Eropa–Asia. Begitu turun, disambut suasana pasar yang padat: ikan segar, buah-buahan, rempah, sampai Turkish delight. Jalan sedikit ke dalam, ketemu kawasan nongkrong anak muda yang penuh café dan kedai kopi. Katanya sih kalau mau ngerasain “real Istanbul life” tanpa terlalu banyak turis, Kadıköy tempatnya. Malam hari, kawasan ini makin hidup dengan bar dan musik jalanan.
👉 Tips traveler: Naik ferry sore ke Kadıköy itu asik banget—sekali jalan cuma 20 menit, tapi dapat view Bosphorus yang cantik + suasana lokal yang beda dari Istanbul sisi Eropa.
![]() |
Cai (Teh) di Üsküdar, Turki |
Üsküdar
Kalau Kadıköy vibes-nya modern, ramai, dan artsy, Üsküdar justru lebih religius, tenang, dan penuh masjid bersejarah. Dari sini, skyline sisi Eropa (Hagia Sophia & Blue Mosque) terlihat jelas dari kejauhan, apalagi saat sunset.
Masjid terkenal di sini antara lain Mihrimah Sultan Mosque dan Şemsi Pasha Mosque yang langsung menghadap laut. Suasananya adem banget, terutama saat sore hari ketika matahari tenggelam di balik selat—romantis sekaligus syahdu.
Ikon Üsküdar lainnya adalah Maiden’s Tower (Kız Kulesi), menara mungil di tengah Bosphorus yang penuh legenda romantis. Sekarang tempat ini difungsikan sebagai café/restoran dengan view 360° Istanbul.
Yang bikin pengalaman di Üsküdar makin khas adalah nge-teh ala Turki, teh di Turki disebut "Cai". Tehnya disajikan di gelas mungil berbentuk tulip dengan gula batu di sampingnya. Duduk di kursi-kursi kecil di pinggir jalan atau tepi laut sambil menyeruput teh panas rasanya super otentik—sederhana, tapi bener-bener kerasa vibe lokal Istanbul.
Destinasi Ferry Lain 🚤
- Princes’ Islands (Adalar): Ferry berangkat dari Kabataş atau Bostancı (kadang bisa dari Eminönü). Pulau paling populer: Büyükada.
- Golden Horn (Haliç): Ada rute ferry menyusuri teluk Golden Horn, berhenti di Eyüp dekat Pierre Loti Hill.
Harga Tiket & Bosphorus Cruise
- Ferry reguler: sekitar 15–18 lira (±Rp7.500–Rp10.000) sekali jalan.
- Bosphorus Cruise: mulai dari 65–150 lira (±Rp35.000–Rp80.000), tergantung durasi & operator.
Tips Nikmatin Sunset di Bosphorus
- Naik ferry reguler sore hari dari Eminönü ke Üsküdar/Kadıköy untuk view skyline Hagia Sophia & Masjid Biru.
- Pilih kursi di sisi barat dek luar biar dapet golden hour terbaik.
- Bawa jaket tipis, angin laut bisa lumayan dingin walau musim panas.
- Kalau mau lebih puas, ambil short Bosphorus tour jam 16.00–17.00 biar pas dapet cahaya sunset di atas air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar