Betlehem, kota kecil sekitar 9 km di selatan Yerusalem, terkenal sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus. Tapi jujur, ke sana nggak segampang pindah kota biasa. Kita harus lewat perbatasan Israel–Palestina, dan bus sempat diberhentikan buat pemeriksaan sekuriti. Tentara bersenjata laras panjang naik ke bus, cek satu-satu penumpang. Deg-degan banget rasanya, kayak lagi ada di film, tapi ini beneran nyata.
![]() |
Pintu Masuk Gereja Nativity |
Betlehem
Begitu masuk ke Betlehem, suasananya langsung beda—lebih sederhana, tapi hangat. Tujuan utama jelas Gereja Kelahiran (Church of the Nativity), yang dibangun di atas gua tempat Maria melahirkan Yesus. Untuk masuk ke dalam, semua orang wajib menunduk lewat pintu kecil bernama Door of Humility. Simbol banget kalau kita harus merendahkan diri sebelum melihat tempat lahir Sang Juru Selamat.
Yang bikin makin kagum, di dalam gereja ada mosaik lantai peninggalan abad ke-4 dari masa Kaisar Konstantinus, yang baru ditemukan lagi sekitar tahun 1600-an. Mosaik kuno ini bukti kalau sejak awal Kekristenan, tempat kelahiran Yesus dijaga dan dihormati dengan penuh rasa hormat.
Gereja Santa Katarina
Nggak jauh dari situ ada Gereja Santa Katarina, yang biasanya dipakai buat misa malam Natal. Di bawahnya ada gua replika kelahiran Yesus. Sebenarnya pengen banget masuk ke gua asli di Gereja Nativity, tapi karena antreannya super panjang, akhirnya kita diarahkan ke gua replika. Walaupun bukan yang asli, suasananya tetap sakral. Gua ini dibuat mirip gua kelahiran Yesus, dengan altar sederhana dan ornamen yang mengingatkan ke malam Natal pertama. Karena lebih sepi dibanding gua utama, rasanya justru lebih intim buat doa dan merenung. Damai banget, bikin hati tenang seolah bener-bener lagi hadir langsung di malam kelahiran Sang Juru Selamat.
![]() |
Garden Tomb |
Garden Tomb
Berbeda dengan hiruk pikuk Kota Tua, Garden Tomb menawarkan suasana yang jauh lebih tenang. Letaknya di luar tembok utara Yerusalem, dan dipercaya sebagian orang sebagai lokasi alternatif makam Yesus. Di sini ada taman hijau yang damai, gua batu menyerupai makam kosong, dan bukit kecil yang bentuknya mirip tengkorak (Golgota). Uniknya, bukit Golgota yang dulunya diyakini sebagai lokasi penyaliban, sekarang justru sudah jadi terminal bus yang ramai—kontras banget dengan makna sejarahnya.
Yang bikin menarik, di area taman ini juga ditemukan tempat pemerasan anggur kuno yang cukup besar pada zamannya, dan diyakini milik Yusuf dari Arimatea—orang yang dalam Alkitab disebut memberikan makam barunya untuk Yesus. Bentuk kuburnya pun beda banget sama di Indonesia. Kalau di kita berupa liang lahat, di sini berupa gua dengan pintu yang ditutup batu bulat besar, persis seperti yang ditulis dalam Alkitab.
Meski masih ada perdebatan soal keasliannya, Garden Tomb tetap jadi simbol kuat kemenangan Yesus atas kematian. Makam kosong di sini mengingatkan kita bahwa kebangkitan berarti hidup baru bagi setiap orang yang percaya.
Enjoy the video di sini ya:
0 komentar:
Posting Komentar