Krabi - Bangkok - Chiang Mai - Laos
Puas menikmati selatan Thailand, akhirnya gue menuju ke utara, tepatnya ke Chiang Mai, gue terbang dari Krabi ke Bangkok menggunakan pesawat lokal dengan jarak tempuh satu jam dua puluh menit, dan dari Bangkok gue menuju ke Chiang Mai menggunakan bus malam dengan lama perjalanan selama 8 jam. 

Bus Nakorn Chair Air dan Mba Pramugarinya
Bus malam yang gue naiki termasuk VIP, karena tempat duduknya aja ga sampe 20 seat, dilengkapi dengan selimut, dapat air mineral, makanan ringan, paginya dapat susu, dan yang melayani pun seorang pramugari, harga hanya 657 Baht. I didn’t expect to have this bus, it was last minute decision hahaha (Karena nyampe di airport udah malem, dan jarak terdekat ke terminal bus yang menuju ke Chiang Mai adalah Mo Chit bukan Khaosan Road) Ini bus ngebut sengebutnya dah, ga ada berhentinya sedikitpun, dan sampai di Chiang Mai pun jam 7 pagi, padahal prediksi akan sampai jam 8.

Sesampainya di terminal bus Chiang Mai, gue langsung sewa tuk tuk untuk antar gue ke hostel, biayanya sebesar 100 Baht, termasuk mahal, tapi untunglah gue bisa share sama backpacker lain yang kebetulan juga menuju ke guesthouse yang sama :D

Karena Chiang Mai bukan tujuan utama gue, maka gue ga kemana-mana selama di Chiang Mai ini, dan gue cuma stay semalam aja, sedangkan keesokan harinya gue melanjutkan perjalanan ke Luang Prabang Laos menggunakan jalur darat, yup, no other option to reach this place with the affordable one :D

Jam 8 pagi gue udah rapi dan sarapan di hostel, setelah selesai sarapan jemputan gue datang sekitar jam 9.30, ini orang kaga nanya ke resepsionis siapa yang mau ke Luang Prabang, tapi dari pintu gerbang dia udah teriak-teriak Luang Prabang, Luang Prabang! Karena gue ngerasa mau ke sana ya langsung gue teriak balik, that’s me!

 
White Temple
Gue pikir gue yang terakhir dijemput dalam minivan itu, karena memang tinggal satu seat aja yang kosong, tapi ternyata masih ada dua bule lagi yang dijemput. Akhirnya perjalanan bener-bener start yang gue catet dari jam 10 pagi, dan berhenti di Chiang Rai untuk mengunjungi White Temple selama 30 menit. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan, berhenti lagi sekitar satu jam berikutnya untuk makan siang, dan sampai di perbatasan sekitar pukul 15.30.

Proses imigrasi cukup lancar, dan lagi-lagi pemegang passport Indonesia tidak dikenakan biaya, dan kebetulan orang Indonesia waktu itu hanya gue, jadi gue lah yang paling awal selesai ngurus imigrasinya, dan selebihnya menunggu bule-bule yang harus antri bayar visa on arrival. Tapi sepertinya ga afdol kalo ga nge-charge sesen pun ke turis ya, di mana pun itu, iya memang bebas biaya untuk visa, tapi tetep bayar 40 Baht untuk biaya over stay katanya, nah loh! Baru juga nyampe masak udah kena over stay?! Males nanyainnya, so gue bayar aja, dan ternyata semuanya juga kena biaya tersebut, weird!

Setelah urusan imigrasi selesai, kita lanjut menuju terminal bus, kita diangkut menggunakan minivan lagi, tapi kali ini sepertinya milik pemerintah Laos, karena mobilnya udah ganti stir kiri, dan ada guide nya cewe Loas, orangnya kecil, mukanya Laos banget, karena rata-rata orang Laos mukanya mirip sama si guide cewe ini, makanya gue bilang mukanya Laos banget hahaha. Inget ya Laos, bukan cabe-cabean! #Apasih?!

Sampai di terminal bus udah jam 17.00 lewat, dan ternyata penumpang belum lengkap, karena minivan hanya ada satu jadi harus balik lagi untuk jemput yang lainnya yang tadi belum selesai proses visa. Sambil menunggu penumpang yang lainnya, so gue putusin untuk early dinner, selain emang udah laper lagi, info yang gue dapat bus akan berangkat jam 18.00, perjalanan akan ditempuh selama 12 jam, uhlalala, gue ga mau mati kelaparan, akhirnya gue makanlah di terminal bus itu, dengan tiada pilihan, akhirnya gue makan kwetiau goreng yang tiada rasa :(

Selesai makan langsung masuk ke bus, dan ternyata bus yang gue naikin adalah sleeper bus, jadi kursinya pun sudah di set dalam posisi rebahan, kakipun bisa selonjoran, nyaman sebenernya kalau sama orang yang kita sayang ada di samping kita, kan bisa pelukan selama perjalanan (curcol yang jalan sendiri jadi galau! :D) Setiap kali gue masuk bus pasti yang gue cari adalah posisi toilet ada di mana, karena gue kebagian duduk paling belakang, dan ternyata paling belakang itu ya hanya tempat duduk gue, ga ada bentuk-bentuk yang menyerupai ruangan buat toilet, akhirnya gue tanya sama orang di samping gue, yang gue tebak tadinya adalah Chinese, tapi pas gue pastiin ke orangnya langsung ternyata dia orang Korea. 

Sleeper Bus bagian luar

Sleepr Bus bagian Dalam

Percakapan singkat gue sama orang Korea:

Gue: Hi, do you know where the toilet is?
Orang Korea: What?
Gue: Toilet, toilet, do you know where is it? Did they tell you where the toilet in this bus?
Orang Korea: hmmmm, I’m sorry, slowly please!
Gue: (Ngomong lebih pelan) W…h…e…r…e   i…s   t…h…e   t…o…i…l…e…t…?
Orang Korea: What, you mean my country?
Gue: Cuma senyum and langsung tarik selimut (Hadeeeeeh!! Gue nanya toilet kenapa jadi dia pikir gue nanya Negara nyaaaaa?!!!!)

Dan pertanyaan gue terjawab oleh waktu, setiap satu jam perjalanan ternyata bus berhenti dan keneknya teriak, toilet toilet! Ternyata toilet selama perjalanan ke Luang Prabang adalah semak belukar dan alam liar ahahahahaha

Jam 8 pagi (kurang dikit) kita udah sampai di terminal bus Luang Prabang, dan gue lihat ada toilet akhirnya gue pipis dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke pusat kota dengan tuk tuk.Karena gue lihat ada penjaga toiletnya, so pasti ga gratis deh pake ini toilet, sempet mikir, gimana gue bayarnya? Gue ga punya Kip (Mata uang Laos) karena belum sempet tuker.

Petugas toilet: 2,000 kip!
Gue: I don’t have kip, can I pay you with Baht?
Petugas toilet: no Baht, just kip?
Gue: (Dalam hati, kampret nih orang, ga tau gue kebelet banget apa?!) But I really need your toilet, and I don’t have Kip, or can I pay you after I used your toilet and I’ll exchange my Baht to Kip?
Penjaga toilet: (ga banyak ngomong) Ok Baht ok  Baht
Gue: Ngelempar 1 Baht and ngibrit ke toilet 

Enak lo ketawa baca tulisan gue, kaga ngerasain sendiri antara kebelet dan disuruh bayar dulu sih, dosa lo! :-P

Setelah urusan buang air selesai, langsung gue ke tuk tuk dan minta dianterin ke pusat kota, so total perjalanan dari Chiang Mai Thailand ke Luang Prabang Laos adalah 22 jam!

Tips Naik Bus dari Bangkok (Don Mueang Airport) ke Chiang Mai, Thailand:

1.       Keluar dari Bandara ambil ke arah kanan, jalan 200m langsung naik bus A2, bilang ke keneknya minta turun di Mo Chit. Biaya 18 Baht.
2.    Di Mo Chit lo ke arah Terminal Bus Nakorn Chai Air (Deket sevel), ini bus rute nya ga hanya ke Chiang Mai, hampir semua tujuan di Thailand kayanya ada. Tapi yang ke Chiang Mai ada banyak jam keberangkatannya, dari jam 5 pagi dan keberangkatan terakhir adalah jam 23.30. Harga 657 Baht (Ini biaya lebih murah 50-100 Baht dari harga tiket kalau beli di Khaosan Road).
3.    Dari terminal bus Chiang Mai, banyak abang tuk tuk yang udah nunggu penumpang, dan rata-rata mereka mengenakan biaya sebesar 100 Baht untuk nganterin sampe hostel atau guesthouse.

Tips Naik Bus dari Chiang Mai, Thailand ke Luang Prabang, Laos:

1.    Naik Green Bus dari Terminal Bus Arcade. Cuma satu kali keberangkatan yaitu jam 8.30 pagi. Harga 292 Baht sampai di Chiang Khong (Perbatasan untuk ngurus visa). Lama perjalanan 6 jam. 
2.   Naik bus yang menuju ke Luang Prabang dari Huay Xai. Biaya 135,000 Kip atau 400 Baht. Lama perjalanan 12-14 Jam.
3.     Jadi total biaya bus no 1 & 2 adalah 692 Baht atau Rp. 256,000. Belum ditambah biaya tuk tuk ke terminal dan biaya nginep kalau kemalaman di Chiang Khong jadi ga bisa urus visa hari itu juga.
4.    Kalau ga mau repot, beli tketnya di resepsionis hostel atau guesthouse seharga 1,400 Baht, udah termasuk penjemputan pake minivan, dan sleeper bus sampai di Luang Prabang, Laos.
Dipastikan akan sampai di border sebelum tutup, jadi bisa urus visa hari itu juga dan lanjut ke Luang Prabang.
5.      Biaya tuk tuk dari dan mau ke terminal bus selama di Luang Prabang, Laos sebesar 20,000 Kip.

0 komentar: