Bus yang membawa gue dari Vietnam ke Kamboja
Tidak hanya di Indonesia yang punya jam karet ternyata, di Vietnam pun begitu, karena harusnya bus berangkat jam 7.30 pagi namun kita benar-benar baru menginggalkan kawasan Pham Ngu Lao Street jam 8 kurang sedikit. Sempat gue cari-cari colokan untuk nge-charge hp gue, karena info yang gue dapetin ada colokan di bus, setelah gue cari-cari deket tempat duduk gue kaga nemu juga, so gue tanya ke Pak Sopir, dia bilang ini ada colokan tapi ga ada listrik nya, menurut nganaaaaaa, itu listrik bisa dapet dari hidung elooo?!!! Dan info katanya ada wifi di bus, tapi ternyata itu berlaku setelah lepas perbatasan dari Vietnam – Cambodia, tambah sewot! 
 
Proses imigrasi di perbatasan Vietnam-Cambodia lancar-lancar saja, tidak lama juga prosesnya, karena memang tidak dikenakan biaya visa untuk Indonesia, sedangkan untuk negara-negara yang membutuhkan visa sudah dibantu sama petugas di bus tersebut, meskipun Indonesia tidak memerlukan biaya visa, namun ketika passport dimintain oleh petugas bus, tetep gue dimintain $1, sebagai biaya bantuin katanya, padahal ga dibantuin juga gapapa, gue bisa ngantri sendiri, orang juga sama-sama ngantri untuk di stamp di passport kok tetep dimintain biaya :(

Enam jam perjalanan yang ditempuh kali ini benar sampai di Phonm Penh, Kamboja, dan gue punya waktu 30 menit aja buat nge-charge hp dan makan siang sebelum ganti bus lanjut ke Siem Reap. Bus nya lebih jelek dari sebelumnya, padahal perjalanan 6 jam lagi, dan jarak lutut ke kursi depan aja ga nyaman karena sempit, padahal gue itungannya pendek, gimana sama bule-bule yang menjulang tinggi itu? pasti lebih tersiksa daripada gue (Bersyukur juga jadi orang pendek hehehe)

Perjalanan gue perkirakan sudah 5 jam lebih dan harusnya sejam lagi sampai di Siem Reap, namun tiba-tiba hidung gue nyium bau kampas, bau banget, dan gue curiga, jangan-jangan bus gue kenapa napa nih, dan yah perasaan ga enak itupun terjadi,  satu ban kiri depan bus itu hampir lepas (akhirnya part of traveling itu terjadi juga di gue haha), terpaksa kita nunggu sampai pertolongan datang yang entah ada di mana kita saat itu, karena kanan kiri hanya kelihatan padang ilalang yang membentang luas, dan kalau lihat ke atas bertaburan bintang. So we were in the middle of somewhere, but it was completely sure under the stars. #Eaaaaaa

Kurang lebih satu jam kita tunggu bantuan datang, and Thank God bantuan tersebut datang yang langsung ngangkutin kita semua yang udah kelelahan dan kedinginan untuk mencapai kota yang terkenal dengan Angkor Wat nya. Total perjalanan jadi 15 jam instead of 12 jam, dan karena gue lagi-lagi ga booking hostel satu pun, maka Dewi Fortuna gue kali ini adalah an American Girl, yup, kita satu bus dan duduk berdampingan selama perjalanan, jadi sudah banyak yang kita obrolin sampai akhirnya dia memutuskan untuk berbagi kamar yang sudah dia pesan via online dengan gue, gimana mau nolak, karena gue cuma bayar $10 per malamnya, sisanya dia, padahal harga nya $25 per malam, oh lucky me! :)

Tips naik bus dari Ho Chi Minh, Vietnam ke Kamboja:

1.       Beli tiketnya di Pham Ngu Lao Street (Area Backpacker di Ho Chi Minh)
Ada beberapa pilihan bus, dan harganya pun kompetitif.
-          Mekong Express (Gue naik ini)
       Ho Chi Minh, Vietnam - Phnom Penh, Kamboja: $14, 6 jam perjalanan
       Ho Chi Minh, Vietnam - Siem Reap, Kamboja: $26, 6 jam perjalanan
                   (Pasti transit di Phnom Penh dan ganti bus untuk lanjut ke Siem Reap)
      -    Sebelahnya Mekong Travel ada juga travel agency (Bisa dijadikan alternatif)
2.   Proses visa pasti dibantu sama petugas bus, pemegang passport Indonesia bebas biaya visa, tapi tetep dimintain $1 untuk biaya bantuin katanya, padahal kita juga tetep ngantri :(
3.    Petugas bus juga menawarkan jasa tuk tuk untuk anterin kita ke hostel masing-masing, langsung aja bayar ke petugas bus itu, dan mereka kasih karcis yang bisa kita tunjukin ke sopir tuk tuk yang sudah menunggu di terminal bus. Satu tuk-tuk harganya $3 (Diantar sampe depan hostel).


0 komentar: